nusakini.com - Jakarta - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting membeberkan rahasia sukses kemenangannya mengalahkan Kento Momota pada final China Terbuka 2018 di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Minggu (23/9/2018).

Seperti diketahui, Anthony kembali membuat kejutan dengan merebut gelar juara China Terbuka 2018. Sempat tertinggal di dua gim pertandingan, Anthony sukses mengalahkan Momota dua gim langsung 23-21 dan 21-19.

Pada gim pertama Anthony sempat tertinggal 14-19 dari Momota yang merupakan tunggal putra asal Jepang peringkat dua dunia tersebut. Sementara di gim kedua Anthony sempat tertinggal 10-15 sebelum membalikkan keadaan.

• Ratusan Pebulutangkis Muda Siap Unjuk Kemampuan Di Piala Gubernur Sulsel 2022
• Petenis Novak Djokovic Raih Gelar Ke-7 Di Wimbledon
• Malaysia Master 2022: Indonesia Raih Dua Gelar
• Dispora Sulsel dan Pengprov PBSI Sulsel Kolaborasi Gelar Piala Gubernur Sulsel 2022
• Umumkan Pensiun, Tangis Greysia Polii Pecah Saat Lakukan Victory Lap di Istora Senayan

Anthony mengaku hanya berusaha bermain lepas dan tidak panik saat tertinggal dari Momota. Pebulutangkis 21 tahun itu terus berusaha mengembalikan bola dan tidak memberikan poin kepada Momota.

"Puji Tuhan hari ini saya bisa menang. Hari ini pertandingannya ketat, skornya tipis. Waktu tertinggal saya hanya mencoba menjalankan apa yang saya jalankan di pertandingan-pertandingan sebelumnya saat saya tertinggal juga," ujar Anthony dalam rilis resmi PBSI.

"Saya tidak memikirkan poinnya ketinggalan berapa, fokus saja di cara main, jadi memukul untuk dapat poin. Di gim kedua saya coba kuasai kondisi angin yang membuat saya melakukan kesalahan sendiri. Saya terus berusaha menekan lawan," sambung Anthony.

Dengan keberhasilan mengalahkan Momota, Anthony menjadi pebulutangkis tunggal putra pertama sejak Alan Budikusuma pada 1994 yang sukses meraih gelar di China Terbuka. Sukses di China Terbuka 2018 juga membuat Anthony untuk kali pertama merebut gelar di level Super 1000. (p/mk)